Ternyata banyak tes alergi canggih dan baru saat ini yang tidak direkomendasikan oleh institusi Alergi Internasional karena tak terbukti secara ilmiah. Meski tak terbukti ilmiah, masih banyak dokter dan klinisi yang menggunakannya.
Beberapa pemeriksaan diagnosis yang kontroversial dan tidak direkomendasikan tersebut adalah IgG4 (biasanya diperiksa dan dikirim ke Amerika), Applied Kinesiology, VEGA Testing, Electrodermal Test atau Bioresonansi, Hair Analysis Testing in Allergy, Auriculo-cardiac reflex, Provocation-Neutralisation Tests, Nampudripad's Allergy Elimination Technique (NAET) dan tes analisa DNA rambut. Sampai saat ini, organisasi alergi Internasional seperti ASCIA (The Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy), WAO (World allergy Organization), dan AAAI (American Academy of Allergy Asthma and Immunology) tidak merekomendasikan penggunaan alat diagnosis alternatif di atas.
Beberapa organisasi profesi alergi dunia seperti tidak merekomendasikan penggunaan alat tersebut karena tidak terbukti secara ilmiah. Yang menjadi perhatian, oraganisasi profesi tersebut bukan hanya karena masalah mahalnya harga alat diagnostik tersebut, tetapi ternyata juga sering menyesatkan penderita alergi yang justru sering memperberat permasalahan alergi yang ada.
Tes yang direkomendasikan
Pemeriksaan untuk mencari penyebab alergi makanan sangatlah beragam. Baik dengan cara yang ilmiah hingga cara alternatif, mulai yang dari yang sederhana hingga yang canggih. Untuk mencari penyebab alergi harus semata berdasarkan diagnosis klinis bukan dengan pemeriksaan atau tes alergi. Diagnosis klinis adalah yaitu anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak kecil dan dengan eliminasi dan provokasi.
Standar baku untuk memastikan makanan penyebab alergi harus menggunakan provokasi makanan secara buta (Double blind placebo control food chalenge/DBPCFC). DBPCFC ini adalah gold standard atau standar baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Mengingat cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap metode pemeriksaan tersebut.
Tes Kulit
Pemeriksaan alergi lain yang direkomendasikan adalah tes kulit alergi, karena telah terbukti secara ilmiah sensitivitasnya. Terdapat beberapa jenis uji kulit untuk mengetahui penyebab alergi, di antaranya adalah: uji tusuk, uji gores dan uji tempel. Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan uji tusuk. Banyak disukai oleh penderita adalah uji tempel, karena tidak terlalu menyakitkan dan praktis. Hasil uji kulit bukanlah hasil akhir atau penentu diagnosis. Beberapa pemeriksaan laboratorium melalui pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mencari penyebab alergi. Pemeriksaan konvesional lainnya adalah pemeriksaan darah dengan cara RAST (Radio-allergo-sorbent test). Pemeriksaan ini adalah untuk melihat antibodi terhadap makanan tertentu, debu, serbuk bunga, bulu kucing dan lainnya.
Namun pemeriksaan ini cukup rumit dan mahal. Satu jenis alergen misalnya debu harganya mencapai sekitar Rp 350 hingga 450 ribu. Bisa dibayangkan bila jenis makanan yang demikian banyak diperiksa semuanya. Seperti halnya tes kulit, tes darah ini memang sensitivitasnya baik dan terbukti secara ilmiah, namun spesivitasnya rendah dan belum bisa memastikan alergi makanan tipe lambat. Pemeriksaan darah lainnya tidak direkomendasikan untuk memastikan penyebab alergi.
Cara Mudah Atasi Serangan Alergi
Yang paling baik dalam mengelola alergi adalah dengan mengetahui allergen dan sedapat mungkin menjauhinya. Jangan lupa juga untuk selalu menyediakan penangkalnya. Hal ini penting karena alergi dapat terjadi kapan dan dimanapun selama ada allergen. Oleh karena itu, HDI Aller Bee-Gone menjadi pilihan utama dalam mengelola serangan alergi.
HDI Aller Bee-Gone mengandung berbagai jenis herbal yang dapat dengan cepat dan efektif membantu meredakan reaksi alergi seperti asma, rhinitis, alergi terhadap makanan, serta alergi pada kulit. Produk ini juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap faktor penyebab alergi , sehingga alergi tidak lagi menjadi masalah yang besar bagi anda.
Bukan hanya sekedar menghilangkan gejala alergi , tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh terhadap faktor penyebab alergi . Membantu menormalkan kembali sistem kekebalan tubuh. Glutamine yang ada dalam produk ini merupakan unsur penting bagi sel-sel imun, serta membantu meningkatkan produksi zat-zat antibodi. Sementara itu, Vitamin B6 juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel-sel imun. Yang paling penting adalah HDI Aller Bee-Gone sangat efektif dalam membantu meredakan bersin-bersin, napas berdengik, pembengkakan, gatal-gatal, dan reaksi alergi lainnya. Mengandung lebih dari 27 jenis herbal yang telah teruji khasiatnya dalam mengatasi alergi .
HDI Aller Bee-Gone juga dilengkapi dengan slippery elm yang mengandung karbohidrat termasuk tepung dengan mucilago sebagai bagian utamanya. Slippery elm juga digunakan dalam mengatasi iritasi tenggorokan. Akar Marshmallow digunakan untuk membantu mengurangi iritasi pada rongga mulut dan mukosa kerongkongan, serta iritasi akibat batuk kering. Batang pohon Oak terbukti bermanfaat untuk membantu mengatasi pembengkakan pada kulit, batuk, gejala-gejala infeksi, dan radang pada rongga mulut dan kerongkongan. Akar Barberry dipercaya memiliki sifat anti-radang dan dapat mengurangi penyempitan saluran pernapasan dan produksi lendir. Mullein mampu menekan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan.
Kini, dengan HDI Aller Bee-Gone di tangan, alergi dapat teratasi.
Sumber : web high desert indonesia
No comments:
Post a Comment