Rohaya (56 tahun), Palembang
Karena luka di kaki Ibu Rohayah, 56 tahun, tidak kunjung sembuh, ia berobat ke dokter sekitar bulan Oktober 2005. Dari situ diketahui bahwa ia mengidap diabetes melitus.
“Awalnya terdapat penebalan kulit di telapak kaki kanan saya yang cukup mengganggu. Lama-kelamaan kulit tersebut terasa nyeri dan membentuk bisul. Saya lalu memeriksakan diri ke dokter. Setelah satu minggu diobati, bisul tersebut belum juga sembuh malah mengeluarkan cairan yang berbau kurang sedap. Saya lalu berobat ke dokter lain. Pemeriksaan kadar gula menunjukkan angka 400 mg/dl. Dokter menyatakan saya mengidap Diabetes Melitus (DM).
Dokter langsung memberikan obat, menganjurkan untuk diet, dan menjaga kebersihan luka. Seminggu kemudian, luka belum juga sembuh. Malah dipunggung kaki saya tumbuh bisul berwarna kehitaman dan kulit disekitarnya mengeluarkan nanah yang berbau busuk.
Sebelumnya berat badan saya menyusut, nafsu makan bertambah, sering haus dan buang air kecil. Namun, saya tidak mengetahui bahwa itu semua adalah gejala awal DM sehingga saya mengabaikannya.
Semakin hari luka di kaki semakin membusuk, kondisi fisik saya pun menurun. Akhirnya, keluarga sepakat membawa saya ke salah satu rumah sakit di Palembang. Pemeriksaan kadar gula darah saya menunjukkan 500 mg/dl. Saya dirawat seminggu di rumah sakit, diberi antibiotik dosis tinggi, dan luka dikompres dengan antiseptik. Tapi kondisi fisik saya justru menurun. Saya mengalami demam tinggi, badan lemas, dan kurang nafsu makan. Luka di kaki saya tambah membusuk dan menjalar ke betis. Baunya pun tak tertahankan.
Dokter mengatakan bila luka tersebut semakin menjalar dan tidak sembuh, pilihan terakhir adalah amputasi. Namun saya tidak mau kehilangan anggota badan, lebih baik tetap utuh, walaupun beresiko infeksi tambah meluas. Pengobatan DM dilanjutkan dengan rawat jalan dan injeksi insulin dengan dosis 3×15 ui setiap hari sebelum makan.
Seorang perawat rumah sakit memperkenalkan saya pada dr. Hendarmin. Beliau menyarankan saya untuk mencoba produk High-Desert. Selanjutnya, saya mengkonsumsi produk HD Clover Honey, HD Royale Jelly Liquid, dan HD Bee Propolis, ditambah dengan HD Propolis Cream untuk dioleskan pada luka. Setelah tiga hari, tubuh saya lebih segar, jarang demam, dan nafsu makan membaik.
Selama lebih 3 bulan mengonsumsi dan memakai produk HD, luka yang terbuka mulai menutup dan nanahnya mengering. Di sebagian tempat di kaki kembali tumbuh jaringan daging segar, peradangan mulai berkurang, dan jari telunjuk kaki kanan yang tadinya menghitam sudah tumbuh jaringan baru. Kondisi fisik saya membaik dan kaki saya batal diamputasi. Gula darah saya juga berangsur turun menjadi 238 mg/dl pada pemeriksaan 5 November 2005 dan 94 mg/dl pada pemeriksaan terakhir, 17 November 2005.”
from: klinik online
Karena luka di kaki Ibu Rohayah, 56 tahun, tidak kunjung sembuh, ia berobat ke dokter sekitar bulan Oktober 2005. Dari situ diketahui bahwa ia mengidap diabetes melitus.
“Awalnya terdapat penebalan kulit di telapak kaki kanan saya yang cukup mengganggu. Lama-kelamaan kulit tersebut terasa nyeri dan membentuk bisul. Saya lalu memeriksakan diri ke dokter. Setelah satu minggu diobati, bisul tersebut belum juga sembuh malah mengeluarkan cairan yang berbau kurang sedap. Saya lalu berobat ke dokter lain. Pemeriksaan kadar gula menunjukkan angka 400 mg/dl. Dokter menyatakan saya mengidap Diabetes Melitus (DM).
Dokter langsung memberikan obat, menganjurkan untuk diet, dan menjaga kebersihan luka. Seminggu kemudian, luka belum juga sembuh. Malah dipunggung kaki saya tumbuh bisul berwarna kehitaman dan kulit disekitarnya mengeluarkan nanah yang berbau busuk.
Sebelumnya berat badan saya menyusut, nafsu makan bertambah, sering haus dan buang air kecil. Namun, saya tidak mengetahui bahwa itu semua adalah gejala awal DM sehingga saya mengabaikannya.
Semakin hari luka di kaki semakin membusuk, kondisi fisik saya pun menurun. Akhirnya, keluarga sepakat membawa saya ke salah satu rumah sakit di Palembang. Pemeriksaan kadar gula darah saya menunjukkan 500 mg/dl. Saya dirawat seminggu di rumah sakit, diberi antibiotik dosis tinggi, dan luka dikompres dengan antiseptik. Tapi kondisi fisik saya justru menurun. Saya mengalami demam tinggi, badan lemas, dan kurang nafsu makan. Luka di kaki saya tambah membusuk dan menjalar ke betis. Baunya pun tak tertahankan.
Dokter mengatakan bila luka tersebut semakin menjalar dan tidak sembuh, pilihan terakhir adalah amputasi. Namun saya tidak mau kehilangan anggota badan, lebih baik tetap utuh, walaupun beresiko infeksi tambah meluas. Pengobatan DM dilanjutkan dengan rawat jalan dan injeksi insulin dengan dosis 3×15 ui setiap hari sebelum makan.
Seorang perawat rumah sakit memperkenalkan saya pada dr. Hendarmin. Beliau menyarankan saya untuk mencoba produk High-Desert. Selanjutnya, saya mengkonsumsi produk HD Clover Honey, HD Royale Jelly Liquid, dan HD Bee Propolis, ditambah dengan HD Propolis Cream untuk dioleskan pada luka. Setelah tiga hari, tubuh saya lebih segar, jarang demam, dan nafsu makan membaik.
Selama lebih 3 bulan mengonsumsi dan memakai produk HD, luka yang terbuka mulai menutup dan nanahnya mengering. Di sebagian tempat di kaki kembali tumbuh jaringan daging segar, peradangan mulai berkurang, dan jari telunjuk kaki kanan yang tadinya menghitam sudah tumbuh jaringan baru. Kondisi fisik saya membaik dan kaki saya batal diamputasi. Gula darah saya juga berangsur turun menjadi 238 mg/dl pada pemeriksaan 5 November 2005 dan 94 mg/dl pada pemeriksaan terakhir, 17 November 2005.”
from: klinik online
1 comment:
terima kasih atas informasi
sangat bermanfaat dan berguna untuk membuat orang percaya tentang obat ini
salam kenal
Post a Comment