Mengontrol asupan kalori dan
olahraga teratur merupakan dua kunci untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, berikut beberapa rahasia langsing dari berbagai negara yang
bisa menjadi panduan Anda.
Thailand: Tambahkan cabai merah
Makanan satu ini meningkatkan metabolisme. Akan
tetapi, manfaat paling nyata dari makanan ini, adalah memperlambat
makan.Orang Amerika makan terlalu cepat. Saat tubuh mengirimkan pesan
kenyang, Anda sudah makan terlalu banyak. Makan lebih lambat, merupakan
strategi bagus dalam menurunkan berat badan. Dan mengonsumsi makanan
pedas merupakan salah satu cara memperlambat makan.
Brazil: Nasi dan kacang polong
Warga Brazil mengonsumsi makanan tradisional (nasi
dipadukan dengan kacang polong) hampir setiap kali makan. Sebuah studi
yang dipublikasikan di jurnal Obesity Research menemukan, diet yang
terdiri dari nasi dan kacang polong menurunkan risiko kelebihan berat
badan hingga 14%. Paduan ini rendah lemak dan tinggi serat, sehingga
diyakini menstabilkan gula darah.
Indonesia: Cobalah puasa sekali-sekali
Agama Islam, yang dianut sebagian besar masyarakat
Indonesia , mengajarkan puasa. Selain itu, di Indonesia juga dikenal
puasa mutih, hanya dizinkan mengonsumsi air dan nasi putih. Meskipun
para pakar tidak menganjurkan puasa untuk mengontrol berat badan, puasa
tingkat sedang bisa menghentikan pola makan yang tidak terkontrol.
Polandia: Sering-sering makan di rumah
Warga Polandia pada umumnya hanya menghabiskan lima persen dari anggaran mereka untuk makan di luar rumah. Sedang menurut U.S. Department of Agriculture Statistics, rata-rata keluarga Amerika menghabiskan 37 persen angaran mereka di restoran dan fast food .
Untuk menghemat uang sekaligus menurunkan berat badan, mulailah
perbanyak frekuensi makan di rumah. Orang-orang yang tidak masak di
rumah cenderung mengonsumsi makanan yang kurang sehat dan lebih gemuk
dibandingkan mereka yang menyiapkan makanan di rumah. Pada faktanya,
penurunan aktivitas memasak di rumah sangat berkaitan dengan peningkatan
angka obesitas.
Jerman: Jangan lupa sarapan
Sekitar 75 persen warga Jerman sarapan setiap hari
(dibandingkan hanya 44 persen warga Amerika). Mereka yang sarapan
cenderung mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sereal serta roti whole grain .
Pakar nutrisi selama bertahun-tahun telah menganjurkan agar Anda tidak
menghindari sarapan. Baru-baru ini, peneliti dari Inggris menemukan,
jika tidak sarapan, pusat hadiah di otak akan menyala lebih terang saat
Anda melihat makanan tinggi kalori. Hal ini akan memicu makan berlebih.
Belanda: Bersepeda
Jumlah sepeda di Belanda (18 juta) melebihi jumlah
penduduk (16,5 juta). Dan sekitar 54 persen pemilik sepeda ini
menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari, seperti berbelanja dan
berangkat kerja. Rata-rata warga belanda mendayung pedal sejauh 541 mil
per tahun. Lampu lalu lintas di beberapa area di negara kincir angin ini
bahkan disesuaikan dengan kecepatan sepeda. Bersepeda dengan kecepatan
sedang bisa membantu Anda membakar sekitar 550 kalori per jam.
Swiss: Cobalah mengonsumsi muesli
Muesli merupakan bubur atau sereal yang terbuat dari oat , buah dan kacang-kacangan. Masing-masing komponen ini telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan kontrol berat badan. Muesli dikembangkan
oleh dokter asal Swiss lebih dari seratus tahun lalu untuk menutrisi
pasien. Tapi, warga Swiss juga mengonsumsi makanan ini sebagai sarapan
atau makan malam ringan. Kandungan serat muesli membuat makanan ini dicerna lebih lambat, sehingga Anda kenyang lebih lama.
Rusia: Sayur dan buah dari kebun
Sebagian besar warga Rusia menanam buah dan sayuran
sendiri. Buah dan sayur ini diawetkan dan dikalengkan oleh pemiliknya
sendiri. Hal ini membuat diet mereka lebih bernutrisi. Tanaman di kebun
sendiri, kecil kemungkinan membuat Anda gemuk.
Malaysia: Tambahkan kunyit
Malaysia: Tambahkan kunyit
Bumbu kari ini mengandung curcumin, yang dinyatakan berpotensi melawan lemak. Sebuah studi dari Tufts University menemukan, tikus-tikus yang diberikan diet tinggi lemak dengan curcumin dalam jumlah kecil, mengalami lebih sedikit penambahan berat badan dibandingkan tikus-tikus dengan diet sama tetapi tanpa curcumin . Menurut peneliti, komponen ini menekan pertumbuhan jaringan lemak dan meningkatkan pembakaran lemak.
Cara Aman untuk Warga Dunia
Cara di atas mungkin tidak cocok dengan Anda. Nah,
ada solusi cerdas dari HDI. Konsumsi HDI Trimee II. Selain mudah,
dijamin mengonsumsinya akan cocok bagi siapapun di dunia ini. Karena
formula di dalamnya disesuaikan dengan kondisi tubuh bukan lidah.
HDI
Trimee II membantu anda mendapatkan berat dan bentuk tubuh yang ideal
dengan cara mengikat molekul lemak dalam makanan anda sebelum mereka
diserap ke dalam jaringan darah, secara signifikan dapat mengurangi
penyerapan makanan yang berlemak. HDI Trimee II membantu mengatasi
masalah anda akan makanan berlemak yang tidak sehat dan dapat membantu
anda memperoleh kesehatan tubuh yang lebih baik.
Manfaat menggunakan HDI Trimee II adalah Membantu
mengeluarkan kelebihan lemak dari tubuh . Hal ini karena kemampuan
Chitosan mengikat lemak yang ada didalam perut. Lemak tidak dapat
diserap oleh usus dan akan dikeluarkan. Dikombinasikan dengan vitamin C
yang berfungsi untuk meningkatkan efek dari chitosan . Jika Anda
mencobanya, Anda akan merasakan tabletnya terasa agak asam. Itu
disebabkan karena kandungan vitamin C yang ada dalam tablet HDI Trimee
II.
Penelitian menunjukkan bahwa sekelompok orang yang
mengonsumsi chitosan selama 6 bulan, berat badannya berkurang sebanyak
16 kg sedangkan pada sekelompok orang yang tidak mengonsumsi chitosan
hanya mengalami penurunan berat badan sebanyak 11 kg. Penelitian juga
menunjukkan bahwa mengonsumsi chitosan akan meningkatkan pengeluaran
lemak 7 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan mengonsumsi jenis
serat lainnya.
Sumber : HD Indonesia
No comments:
Post a Comment