Berdasarkan data RSKD, pada 2010 tercatat 63 kasus kanker pada anak. Kanker yang paling banyak ditemukan pada anak adalah leukemia dan retinoblastoma (kanker mata). Kanker merupakan salah satu penyakit paling ditakuti. Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, yang terbayang di benak adalah tingginya biaya pengobatan, rasa nyeri yang luar biasa, hingga bayang-bayang kematian.
Kanker padat tumbuh berupa benjolan yang bisa terjadi di semua organ tubuh. Adapun kanker cair disebut dengan kanker darah (leukemia). Leukemia terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih (leukosit) secara berlebihan. Sebagian sel darah putih itu berubah sifat menjadi ganas. Akibatnya, sel darah putih yang seharusnya menjadi ”tentara” untuk melindungi tubuh justru menekan trombosit (keping darah) dan eritrosit (sel darah merah).
Karena mengalir bersama darah, sel darah putih menyebar termasuk ke otak, gusi, kulit, tulang, hati, limpa, dan testis. Serangan sel darah putih yang mengganas itu bisa dilihat sebagai gejala. Bila kadar eritrosit dalam darah rendah, anak akan terlihat pucat. Gejala lain, anak mengalami demam berulang kali. Sementara itu, kadar trombosit yang rendah menyebabkan perdarahan, baik di kulit, gusi, atau hidung. Trombosit berperan dalam pembekuan darah.
Untuk leukemia, pengobatan biasanya dilakukan dengan kemoterapi. Kemoterapi harus dijalani tanpa putus selama dua tahun. Setelah sesi kemoterapi berakhir, pasien wajib kontrol secara berkala. Jika kambuh, ia harus dikemoterapi lagi. Kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga sel-sel lain yang sehat. Akibatnya, muncul dampak yang biasa disebut sebagai efek samping. Efek samping yang biasa muncul antara lain mual, muntah hebat, diare, sariawan, rambut rontok, sensitif terhadap sinar matahari, infeksi, demam, dan sulit buang air besar.
Lamanya pengobatan bisa membuat penderita kanker tertekan. Apalagi jika dialami anak-anak yang sedang giat bermain dan berteman. Suasana rumah sakit dan prosedur pengobatan juga menimbulkan trauma pada anak. Faktor psikologis anak merupakan salah satu penentu keberhasilan pengobatan. Jika anak ketakutan dan stres, justru memperparah sakitnya. Untuk menunjang keberhasilan pengobatan, bagian onkologi anak mengembangkan konsep pengobatan tanpa rasa sakit dan tanpa rasa takut ( no pain, no scared ).
Setiap melakukan tindakan pada anak, rumah sakit biasanya menggunakan obat penghilang rasa sakit. Bentuknya salep, cukup dioleskan di kulit anak-anak agar tidak kesakitan. Untuk mengalihkan kebosanan dan rasa takut, pasien anak-anak juga diajak melakukan berbagai kegiatan.
Mereka diberi kegiatan menggambar, membuat bando, gelang, origami, dan lain-lain. Selain itu, relawan dari Yayasan Pita Kuning juga membantu pasien anak belajar agar tetap bisa mengikuti pelajaran sekolah.
Perkuat Tubuh saat Harus Kemoterapi
Para ahli dan peneliti menyatakan bahwa produk perlebahan pollen, propolis, royal jelly , dan madu sangat bermanfaat dan berperan positif dalam meningkatkan kualitas kesehatan, mencegah berbagai penyakit, dan membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit berat, termasuk kanker ganas. Produk perlebahan alami ini dihasilkan oleh lebah dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Kandungan dari tiap-tiap produk perlebahan, selain asam amino essensial, vitamin, mineral dan berbagai enzim, juga memiliki kandungan yang spesifik pada tiap-tiap jenis produk.
Riset membuktikan bahwa salah satu penyebab utama kanker adalah radikal bebas, senyawa kimia reaksi oksidasi. Karenanya, dibutuhkan antioksidan yang berperan untuk membersihkan radikal-radikal bebas. Kualitas lingkungan yang semakin menurun menjadikan radikal-radikal bebas makin banyak dan menyebabkan kerusakan pada sistem antioksidan tubuh. Karenanya, tubuh membutuhkan asupan antioksidan dari luar.
Antioksidan tersebut dapat diperoleh dari Produk-Produk HD yang hadir dalam empat produk unggulan, HDI Four Stars: HDI Honeybee PollenS , HDI Bee Propolis, HDI Royal Jelly, dan HDI Clover Honey. Keunggulan produk-produk ini adalah kaya akan polifenol dan bioflavanoid yang diakui sebagai antioksidan alami serta mengandung zat yang mampu merangsang antioksidan alami dari dalam tubuh.
Selain itu, HDI Four Stars sangat membantu mengurangi efek yang ditimbulkan oleh kemoterapi. Misalnya saja mual-mual, dengan mengonsumsi HDI Clover Honey gangguan pencernaan akan normal kembali. HDI Bee Propolis memiliki kemampuan m enstimulasi pertumbuhan sel. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat dalam proses kemoterapi, semua sel dalam tubuh kita mengalami serangan bahan kimia.
Sementara itu, HDI Honeybee PollenS sangat berguna untuk Bee pollen telah terbukti dapat meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehat dan hal ini menyebabkan konsentrasi meningkat hingga 25%. Karena kaya akan nutrisi seperti protein, asam amino, mineral dan vitamin maka sangat membantu dalam m eningkatkan sistem kekebalan tubuh . HDI Royal Jelly juga memiliki kemampuan m eningkatkan daya tahan tubuh , kandungan hormon dalam royal jelly terbukti dapat menunjang pertumbuhan sel.. Selain itu, HDI Royal jelly menstimulasi produksi zat-zat antibodi dan sel-sel imun11, serta memiliki aktivitas anti mikroba.
Jadi, dengan bantuan HDI Four Stars, tubuh akan menjadi kuat dalam menghadapi segala efek negatif yang timbul akibat proses kemoterapi. Buktikan!
from: web high desert indonesia